Tuesday, March 18, 2014

Story of Social Two. Film buatan anak-anak XI IPS 2 SMA N1 Seyegan

Story of Social Two.

Cast: 1. Dega Dwi Hardikaswara
           2. Nugroho Ahmad Tri Putro
           3. Ilham Muhammad Nizar
           4. Okta Wurya Nugraha
           5. Muhammad Fachrudin
           6. Nurrochman
           7. Ilham Prambudi Bahtiar
           8. Nurkholis Eka W

Cameraman: 1. Nurkholis Eka W
                           2. Nugroho Ahmad T P
                           3. Ilham Prambudi B

Editor: 1. Okta Wurya Nugraha
              2. Ilham Muhammad Nizar

Director: 1. Mohammad Fachrudin

Plot: Berawal dari kisah sebuah kelas yang berada di SMA N1 Seyegan. Tepatnya kelas XI IPS II, yang pada awalnya mereka hidup rukun dan damai antara laki-laki dan perempuan. Namun setelah 1 semester berlalu. Salah faham dan perasaan merasa dirinya yang benar muncul dan hal tersebut mengakibatkan konflik, hingga pada akhirnya antara laki-laki dan perempuan terjadi perselisihan.

Akibatnya diadakanlah forum kelas yang menghasilkan 2 buah struktur keorganisasian kelas antara Laki-laki dan Perempuan. Hari demi hari pun berubah, yang biasanya saling sapa menjadi saling ejek, yang biasanya sering bertukar ilmu pengetahuan menjadi egois. Hal ini juga berdampak pada acara-acara di luar kelas. Yang dulunya para laki-laki IPS 2 selau mengajak para perempuan untuk bertamasya sekarang mereka hanya bertamasya sendiri. Begitu pula para perempuan menjadi egois jika di conteki di masa Smesteran. Parahnya, mereka sering menge-hack social media. Baik yang laki-laki maupun perempuan.

Namun, dari konflik tersebut. Secara mengejutkan lahirlah benih-benih cinta. Sampai -sampai ada acara saling tikung. Secara garis besar, film ini berkisah dari kehidupan nyata anak-anak XI IPS 2. Dan ini hanyalah sebagian kecil jalan cerita yang akan ditampilkan di Film tersebut.

Tempat: Rencanya Film ini akan mengambil setting tempat di ruang kelas XI IPS 2, SMA Seyegan, dan Obyek wisata Ketep.

Release: Menurut info sih April ini Film ini sudah release. Namun itu belum pasti, dan 1 hal dari film ini yag tidak akan terwujud. Yaitu tampil di cinema. Walau posternya bilang "ONLY ON CINEMA" hal ini hanyalah sebagai daya tarik agar orang penasaran dengan Film ini.

Mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan, kalau ada news terbaru mengenai Film ini, segera akan saya update.

Underground of Yogyakarta

(SPOILERS: Tidak untuk dilakukan,namun hanya untuk referensi bagi para pelajar khususnya pelajar di Yogya).

Jogjakarta adalah kota nomer 2 setelah Jakarta
yang terkenal tawuran nya.
Sistem genk sekolah Jogja berbeda dengan
kota-kota lainnya. Bahkan sistem tawuran nya
berbeda-beda. Bukan bermaksud mengajarkan
tentang tata cara dalam tawuran, tapi ini
hanya sekedar bahan bacaan ntuk kita ketahui saja.

A. Sistem tawuran di Yogya:
1. Kliteh / Konvoi
Kliteh adalah konvoi memutari kota dan
biasanya dilewatkan ke wilayah atau markas
genk musuh dan bertujuan untuk terciptanya
tawuran. Kliteh menggunakan motor yang
dinaiki 2 orang, yaitu Jongki dan si
pembonceng, Kliteh memakai formasi 2-2 (2
motor kebelakang).

2. Gembyeng
Gembyeng adalah keadaan saat sudah terjadi
tawuran. Genk sekolah satu sama lain sudah
turun dari motor dan sudah saling
menyabetkan sajam atau melempar batu.

3. Ngetime
Ngetem adalah membagi kelompok menjadi
dua, sebagian besar menunggu di suatu
tempat dan sisanya memancing musuh untuk
dibawa ke tempat kelompoknya menunggu.

4. Tempuk Motor
Tempuk Motor adalah proses tawuran tapi
masih pada posisi diatas motor (kalau zaman dahulu mungkin pertarungan gladiator di atas kuda yg memakai tombak panjang).

5. Janjian
Janjian adalah tawuran yang direncanakan.
Genk sekolah sudah janjian mau ketemu
disuatu tempat untuk melakukan Tawuran.
Model ini sudah jarang digunakan. dan
merupakan model tawuran terkonyol do
seluruh jagat raya.. (4L4y)

Genk sekolah Jogja juga memiliki sistem yang
berbeda, dan itu tergantung pada beberapa
jabatan.

B. Jabatan-jabatan genk Sekolah di Yogya, terdiri dari :
1. Penggerak
Penggerak adalah orang yang memimpin genk
sekolah tersebut. Biasanya ia sudah dipilih
oleh angkatan sebelumnya. Penggerak
haruslah orang yang bijaksana dan
bertanggung jawab. Penggerak belum tentu
yang megang genk tersebut. (tiap angkatan
harus sudah ada)

2. Koordinator
Koordinator adalah orang yang mengurusi
semua perintah dari Penggerak, bahkan saat
Penggerak ingin mengumpulkan dana/massa,
ato sedang adaseilerkileran(sumbangan dana
seikhlasnya). Lebih mirip nya dengan tangan
kanan nya Penggerak. (tiap angkatan sudah
ada)

3. Bendahara
Bendahara adaalah orang yang memegang
keuangan genk sekolah tersebut.

4. Juru Bicara / Jubir
Jubir adalah orang yang pandai berbicara.
Jubir dibutuhkan saat ada perundingan
dengan sekolah lain atau saat ada forum pada
genk tersebut.

4. Garis Keras
Garis Keras adalah orang yang berani atau
nekat. Pada saat konvoi Garis Keras berada di
paling depan/belakang untuk melindungi
konvoi tersebut. Dan saat sudah terjadi
tawuran mereka berada di paling depan.

5. Jago Sparing
Jago Sparing biasanya adalah orang yang
memiliki background ilmu bela diri atau atlet
olahraga tertentu. Mereka diajukan saat
menantang/ditantang sekolah lain sparing.

6. Penggede
Penggede adalah orang yang menjadi panutan
di angkatannya atau angkatan adik kelas nya.
Biasanya Penggede adalah orang yang tidak
naik atau dikeluarkan dari sekolah tapi masih
aktif di genk tersebut.

7. Alumni
Alumni adalah orang yang ankatan nya sudah
lulus tapi masih aktif di genk tersebut.

8. Spy / Mata-mata
Spy adalah orang yang tinggal di kawasan
musuh. Tugas dia adalah memantau dan
melaporkan perkembangan, kemajuan, atau
kemunduran genk musuh.

9. Tukang Vandal
Tukang Vandal adalah orang yang hobi coret-
coret. Tugas dia adalah melakukan vandal
tags genk sekolahnya sebanyak-banyaknya di
malam hari. makanya tembok di daerah jogja
ga ada yang bersih.

source: Facebook, dan Dari berbagai WEB.

Saturday, October 26, 2013

BBM UNTUK ANDROID Indonesia Negara Terbanyak Pengunduh BBM For All

                                BBM Android



Solopos.com, SOLO – Blackberry Mesenger (BBM) for all lintas platform jadi aplikasi paling bombastis di tahun 2013. Sedikitnya dalam 24 jam peluncuran, 10 juta pengguna mengunduh aplikasi yang dirilis Senin (21/10/2013) lalu.
Dari jumlah itu, Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbanyak. Dilansir situs berita Blackberry Polandia, Kamis (24/10/2013) pagi merilis 10 negara dengan pengunduh aplikasi Blackberry terbanyak.
Cara penghitungan adalah dari pemeringkatan jumlah pengunduh di Google Play, iTunes App Store dan Samsung App Store.
Indonesia menjadi negara terbanyak kelima yang mengunduh BBM lintas platform ini. Di peringkat keempat adalah negara India, menyusul Britannia Raya diperingkat ketiga dan tempat asal Blackberry, Kanada. Dipuncak ada Amerika Serikat sebagai pengunduh terbanyak.
Hal yang menarik adalah pengunduh BBM ini di tanah air lebih banyak melalui Google Play Store dan Samsung App Store. Berbeda dengan di Amerika dan Inggris yang lebih banyak menggunakan penjualan aplikasi di iTunes.
Sebelumnya, pihak BlackBerry pada Rabu (23/10/2013) pagi telah merilis pengumuman resmi yang menyatakan BBM lintas platform ini berhasil diunduh 10 juta pengguna dalam satu hari satu malam. Di iTunes saja, BBM telah diunduh lebih dari 5 juta pengguna.
Hal inilah yang membuat proses instalasi BBM di perangkat Android khususnya dan iOS sedikit bermasalah. Apalagi tercatat masih jutaan pengguna aplikasi ini belum mendapat balasan.
Dalam rilisnya di akun twitter resmi @BBM menyatakan akan melakukan approval secepatnya. Namun pihak Blackberry meminta pengguna untuk bersabar.

Friday, October 25, 2013

Barcelona - Real Madrid 2013: Prediction, Betting Odds And Preview For Saturday's Clasico

















A new era of Clasicos will begin on Saturday with the first meeting of the season between two great rivals and two of the world’s outstanding teams, Barcelona and Real Madrid. For three years the leading roles have been essentially played by the same actors of contrasting footballing ideologies; on the pitch there has been the quest for ever more absurd excellence between the natural brilliance of Lionel Messi and the supreme athletic efficiency of Cristiano Ronaldo, while on the sidelines Pep Guardiola, followed by a season by former deputy Tito Vilanova, and Jose Mourinho waged their own battle.At the Camp Nou this weekend there will be new faces and a new feel to the rivalry.
Indeed, in terms of the men on the bench, the duel should have less of the unsavory undertones that have been present in recent seasons. That feeling was undeniably built up in part due to the coaches being entrenched in the contrasting philosophies of their clubs. Guardiola and Vilanova were, of course, two men with rich histories at Barcelona, and who fully adhered to the idea of “mes que un club.” In contrast, while Mourinho had no previous links with Madrid (indeed, he was a former Barcelona coach), his knack for short-term success and focus on winning above all else was in perfect harmony with modern-day Madrid. An eye gouge by Mourinho on Vilanova and Guardiola’s uncharacteristic rant in response to barbs from Mourinho summed up the era.
This time around, things promise to be much more sedate, at least as much as they can be in the midst of a rivalry that has extended far beyond the pitch for the best part of a century. Both Gerardo Martino and Carlo Ancelotti have been brought from the outside. Indeed, Martino believes he has been targeted for unfair criticism for a slight alteration in Barcelona’s style purely because he is not either one of the Catalonians or Dutch to have played a part in the club’s rich legacy. Ancelotti, meanwhile, has also faced barbs from the Madrid press about his supposed catenaccio tendencies.
Of course, in Martino’s case, he is far from a radical departure in terms of playing philosophy. His Newell’s Old Boys side played with a possession-based, high-pressing style that became such a trademark of Barcelona under Guardiola and Vilanova and was introduced by Dutch coaching legend Rinus Michels in the 1970s. The Argentinian, though, has allowed the team, as Gerard Pique put it, to no longer be slaves to tiki-taka.
Ancelotti, like Madrid, lacks such a defined tactical philosophy. The Italian has generally favored narrow formations and often seems more comfortable being reactive rather than proactive. At Paris Saint-Germain, the success they had under his reign was largely based on the incredible talent of their individuals while the team often looked disjointed.
Thus far, he is still looking to blend a cohesive unit in Madrid; and that, despite largely not yet being faced with the dilemma of how to incorporate Gareth Bale into the side. It is the thus far injury-plagued Welshman and the other big summer signing Neymar who represent the other key new ingredients to the Clasico formula, joining messes Ronaldo and Messi, respectively, to turn the match into a four-star cluster.
So far it has been the Brazilian who has made the bigger impact. The observation that Madrid, with the wide talents of Cristiano Ronaldo and Angel di Maria didn’t need to spend a (perhaps) record fee on another certainly has some merit. However, the claim that the same is true of Barcelona and Neymar has less validity. As much as Barcelona were undone by their defensive issues last season, they also became far too reliant on Messi to provide the creative spark to break down packed defenses.
Neymar can certainly provide that individual brilliance, although he has yet to show his full range of talents. What he has done is to prove doubters wrong who said he would fail to fit in with Barcelona’s team ethic. In contrast, the former Santos man has been a selfless operator wide on the left, playing deference to Messi at almost every opportunity both on and off the pitch.
Of course Barcelona’s defensive deficiencies remain. They were in full evidence against Milan on Tuesday, while their inability to deal with set-pieces has been comical at times. It is hard to envisage Madrid, regardless of whether Bale is firing, not having at least one golden opportunity to score when the sides meet at the weekend. Madrid’s tactics will be intriguing, particularly in the context of Barcelona’s more direct approach this season. Ancelotti could well elect to sit deep and try and frustrate as he did against Barcelona with PSG. It could also, though, be the match when Martino’s willingness to allow the opposition have possession and hit them on the break receives its coming-out party.
Ultimately, Barcelona appear the more cohesive unit right now and should get a narrow win as the Clasicos enter fresh territory.
Prediction: Barcelona 2-1 Real Madrid
Betting Odds: Barcelona are 5/6 favorites to get a victory, with William Hill. A draw is priced at 14/5, with a Real Madrid win on offer at 3/1.